Sabtu , 8 Februari 2025

Desa Saleo I Gelar Musrenbangdes Tahun 2026

Info Totabuan – Pemerintah Desa (Pemdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Saleo I Kecamatan Bolangitang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), hari ini, Kamis (30/01/2025) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes)

Kegiatan yang digelar di Balai Desa Saleo 1 ini, dibuka oleh Sangadi Sam Djaafar dan dipandu  oleh BPD, dihadiri oleh Pemerintah Kecamatan Bolangitang Timur, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda

 

Sangadi Saleo I dalam sambutannya menyampaikan, semua usulan yang muncul dalam forum Musrembang ini akan dibahas dan akan diakomodir.

 

“Usulan-usulan yang nanti akan muncul dalam kegiatan ini dari masyarakat, intinya ini adalah untuk kemajuan desa, dan kita selaku Pemerintah bersama BPD akan merumuskan apa yang menjadi skala prioritas, dan ketika ini rampung, maka akan menentukan arah pembangunan desa di tahun 2026 nanti”, ujar Sam.

Sementara itu, dalam sambutan Pemerintah Kecamatan yang diwakili oleh Liswaty Laiko.A.Md menyampaikan, yang dibahas hari ini bukan Dana Desa dan ADD, akan tetapi APBD II, APBD I dan APBN, karena perencanaan RKP itu nanti akan dibahas pada bulan Juni dan Juli di tahun berjalan.

 

Pihaknya juga menyampaikan, saat ini sudah ada kamus usulan yang dibuat oleh Bapelitbang.

“Usulan harus sesuai dengan visi dan misi Bupati terpilih ada 17 point setiap desa harus mengusulkan itu, dan akan disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,” ujar Liswaty

Menurutnya, jika ada usulan prioritas yang tidak terdanai dari tahun ketahun, diupayakan agar tidak diganti, bawa terus usulan prioritas agar jadi perhatian pemerintah.

 

Dalam proses musyawarah, berbagai usulan yang muncul dari masyarakat yang menjadi peserta Musrenbangdes ini.

Hal yang mencuat adalah usulan prioritas yakni pembangunan tanggul penahan abrasi sungai yang berdekatan dengan jalan perkebunan.

 

“Ini sangat vital, karena abrasi sungai ini berpotensi merusak jalan perkebunan, jika tidak  maka akan berpengaruh terhadap aktifitas para petani yang melalui jala tersebut,” usul salah satu warga Saleo 1 yang hadir.

(Ridwan)

Bagikan Berita ini